Blibli, salah satu platform e-commerce terkemuka di Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam menjaga performa dan keamanan situs web mereka di tengah pertumbuhan pesat dan volume pengunjung yang tinggi.
Blibli merupakan platform e-commerce terkemuka di Indonesia, dikembangkan oleh dan untuk masyarakat Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagai platform e-commerce yang melayani jutaan pelanggan, Blibli menyadari pentingnya melindungi data sensitif pengguna dan menjaga operasional website yang lancar. Blibli menghadapi tantangan besar dalam bentuk serangan siber yang terus berkembang, termasuk serangan DDoS yang dapat melumpuhkan situs mereka, serta upaya peretasan yang mengancam kerahasiaan data pelanggan.
Blibli, yang didirikan pada tahun 2011, telah menjadi pilihan utama bagi konsumen terbaik di Indonesia, yang diperkirakan akan tumbuh dari 9% menjadi 21% dari populasi pada tahun 2030. Strategi utama Blibli adalah menawarkan kualitas yang terjamin, dengan komitmen pada keaslian produk di pasar yang sering diwarnai barang palsu. Blibli juga memberikan kebijakan pengembalian uang tanpa syarat, yang membuat pelanggan lebih percaya untuk melakukan transaksi bernilai tinggi di platform ini dibandingkan dengan pesaingnya.
Tantangan Besar E-commerce di Indonesia Terutama di Blibli
Blibli, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, menghadapi berbagai tantangan keamanan yang serius. Tantangan ini mencakup serangan DDoS dan bot jahat yang dipicu oleh pesaing, serta kelemahan pada gateway pembayaran mereka. Karena layanan pembayaran di Indonesia memerlukan koneksi langsung dengan bank, infrastruktur pembayaran Blibli tidak bisa berada di cloud, sehingga menjadi sangat rentan terhadap serangan.
Masalah ini semakin parah selama promosi besar, di mana serangan DDoS volumetrik menyebabkan gangguan yang signifikan, merugikan pendapatan dan reputasi Blibli. Bot jahat juga membebani infrastruktur mereka, meningkatkan biaya bandwidth dan menimbun inventaris, sehingga membuat produk tidak tersedia bagi pelanggan yang sah. Hal ini menambah tantangan yang dihadapi Blibli dalam memastikan bahwa transaksi pelanggan dapat diproses tanpa gangguan apa pun.
Selain itu, pandemi mempercepat kebutuhan Blibli untuk meningkatkan keamanan internal dan mengimplementasikan infrastruktur Zero Trust, yang memungkinkan kontrol lebih rinci atas akses karyawan, terutama dalam mendukung kerja jarak jauh. Pandemi tahun lalu memaksa Blibli untuk segera mencari solusi yang memungkinkan karyawan bekerja dengan aman dari rumah tanpa mengorbankan keamanan data internal.
Terakhir, dalam upaya Blibli meningkatkan keamanan dan tata kelola atas infrastruktur internal mereka dan memperoleh kontrol keamanan yang terbaik, Blibli mendorong Cloudflare untuk menjadi mitra Blibli dalam penerapan Zero Trust tersebut. . “Mencapai infrastruktur Zero Trust selalu menjadi bagian dari rencana,” jelas Rendra.
Baca Selengkapnya : Cloudflare Perkuat Infrastruktur dan Keamanan Digital Indonesia: Kisah Sukses GovTech Procurement
Cloudflare Tingkatkan Keamanan dan Efisiensi Operasional Blibli
Pada tahun 2019, Blibli menghadapi tantangan serius dengan solusi keamanan siber mereka yang ada, yang dianggap kurang efisien dan sulit digunakan. Menyadari kebutuhan akan perubahan, Blibli beralih ke Cloudflare, yang menawarkan kemudahan penggunaan dan kecepatan dalam menyebarkan perubahan. Dasbor Cloudflare yang intuitif memungkinkan tim Blibli untuk dengan cepat melakukan penyesuaian, tanpa memerlukan keahlian teknis mendalam.
Menghadapi peningkatan serangan DDoS dan rencana acara besar, Blibli mengimplementasikan Cloudflare Magic Transit, sebuah solusi jaringan yang beroperasi di lapisan 3 dan 4. Magic Transit membantu Blibli dalam melindungi infrastruktur pembayaran dan aset jaringan mereka secara proaktif, mengurangi kebutuhan untuk merespons ancaman secara reaktif, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka.
Dengan Magic Transit, Blibli mampu mengamankan interkoneksi jaringan privat mereka, memberikan perlindungan yang lebih andal dan responsif terhadap serangan siber, yang sebelumnya memakan banyak waktu dan energi untuk ditangani. Langkah ini memungkinkan Blibli untuk fokus pada pengembangan bisnis dan menghadirkan pengalaman terbaik bagi pelanggannya, tanpa khawatir akan gangguan dari ancaman siber.
“Magic Transit adalah penyelamat kami. Selama proses onboarding darurat, teknisi Cloudflare mengamankan infrastruktur kami dengan sangat cepat,” jelas Rendra. “Kami bekerja sama untuk menentukan jenis lalu lintas apa yang akan kami izinkan masuk dan apa yang tidak. Sekarang semuanya berjalan lancar — saat serangan terjadi, kami memantaunya dari dasbor dan melanjutkan hari kerja kami.”
Dengan mengadopsi solusi yang tepat, Blibli berhasil mengatasi tantangan ini, melindungi infrastruktur mereka dari ancaman siber, dan memastikan kelancaran operasional, sehingga menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan mereka.
Dengan implementasi solusi-solusi tersebut, Blibli tidak hanya berhasil melindungi infrastruktur mereka dari serangan siber, tetapi juga meningkatkan performa situs web mereka secara keseluruhan. Pengurangan lalu lintas bot jahat dan perlindungan dari serangan DDoS memastikan bahwa pengalaman pengguna di situs Blibli tetap lancar dan aman.