5 Cara Kerja XDR SentinelOne, Simak Agar Lebih Paham !

Dalam dunia yang semakin digital dan terhubung, ancaman siber terus berkembang dengan cepat. Organisasi di seluruh dunia menghadapi tantangan besar dalam mengelola risiko keamanan yang terkait dengan serangan cyber yang semakin canggih dan beragam.

Untuk melindungi aset dan data yang berharga, banyak perusahaan kini beralih ke solusi keamanan yang lebih canggih dan terintegrasi. Salah satu teknologi yang semakin populer adalah XDR (Extended Detection and Response), dengan SentinelOne sebagai salah satu pemimpin dalam penyediaan platform XDR.

Artikel ini akan banyak membahas tentang XDR dan cara kerjanya, secara mendetail.

Apa Itu XDR?

XDR (Extended Detection and Response) adalah pendekatan keamanan yang mengintegrasikan berbagai sumber data dan teknologi untuk memberikan perlindungan yang lebih holistik terhadap ancaman siber. Dibandingkan dengan solusi keamanan tradisional yang cenderung terfragmentasi, XDR bertujuan untuk menyatukan berbagai lapisan pertahanan dan memberi gambaran menyeluruh mengenai potensi ancaman.

XDR menggabungkan data dari endpoint, jaringan, server, email, dan cloud untuk mendeteksi dan merespons ancaman secara lebih efektif dan efisien.

Cara Kerja XDR (Extended Detection and Response)

XDR SentinelOne

XDR (Extended Detection and Response) bekerja dengan cara mengintegrasikan dan menghubungkan berbagai sistem keamanan (seperti EDR, NDR, firewall, SIEM, dan lain-lain) dalam satu platform yang terpusat secara up to date. Ini memungkinkan organisasi untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman secara lebih cepat, menyeluruh, dan efisien. Berikut adalah langkah-langkah bagaimana XDR bekerja:

1. Pengumpulan Data dari Berbagai Sumber

XDR mulai dengan mengumpulkan data dari berbagai titik di seluruh infrastruktur TI. Ini mencakup endpoint (perangkat pengguna seperti laptop, desktop, dan perangkat mobile), jaringan (lalu lintas yang melewati firewall, perangkat jaringan, dan server), serta aplikasi dan sistem cloud. Beberapa sumber data yang biasanya dikumpulkan meliputi:

Endpoint: Data dari perangkat pengguna (seperti komputer dan perangkat mobile) yang berisi informasi tentang aktivitas pengguna, perangkat lunak yang dijalankan, dan proses yang sedang berjalan.

Jaringan: Lalu lintas jaringan dan aliran data yang melintasi perangkat jaringan, seperti firewall, router, dan switch.

Server dan Cloud: Data dari server (baik yang terletak di pusat data maupun cloud), aplikasi yang berjalan, dan interaksi antar aplikasi.

Log Sistem Keamanan Lainnya: Data dari alat keamanan lain seperti SIEM (Security Information and Event Management), IDS/IPS (Intrusion Detection/Prevention Systems), dan NDR (Network Detection and Response).

Tujuan dari pengumpulan data ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai seluruh aktivitas dan pergerakan yang terjadi dalam sistem, sehingga setiap ancaman atau pola yang mencurigakan dapat terdeteksi.

2. Korelasi dan Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, XDR akan menganalisis dan mengkorelasikan data dari berbagai sumber tersebut. Ini merupakan salah satu kekuatan utama dari XDR, karena tidak hanya melihat data secara terpisah (misalnya hanya dari endpoint atau jaringan), tetapi menggabungkan informasi untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang potensi ancaman.

Korelasi Peristiwa: XDR menghubungkan dan mencocokkan peristiwa atau aktivitas yang terdeteksi di berbagai lapisan untuk mencari pola yang menunjukkan ancaman. Misalnya, jika ada anomali di endpoint (seperti perilaku perangkat yang mencurigakan), XDR akan memeriksa apakah ada pola serupa di jaringan atau aplikasi yang terkait, sehingga memungkinkan identifikasi serangan yang lebih luas.

Pembelajaran Mesin dan AI: XDR sering menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) untuk menganalisis data secara lebih mendalam dan mengidentifikasi pola yang tidak biasa atau anomali yang mungkin tidak terdeteksi dengan aturan statis. AI dan ML membantu mengidentifikasi ancaman baru yang tidak dikenali sebelumnya.

Analisis Perilaku: XDR dapat memantau perilaku sistem dan pengguna untuk melihat apakah ada aktivitas yang berbeda dari normal. Misalnya, jika ada lonjakan permintaan data atau login yang tidak biasa di endpoint atau aplikasi, ini bisa menjadi indikasi percakapan antara perangkat yang terinfeksi atau aktivitas yang menunjukkan serangan.

3. Deteksi Ancaman

XDR False Positives

Dengan analisis dan korelasi yang dilakukan, XDR dapat mendeteksi ancaman secara lebih efektif, termasuk serangan yang lebih canggih dan sulit dideteksi oleh solusi tradisional.

Deteksi Malware dan Ransomware: XDR dapat mendeteksi perangkat yang terinfeksi oleh malware atau ransomware dengan menganalisis perilaku file atau proses yang mencurigakan.

Serangan Lateral: Salah satu kemampuan utama XDR adalah mendeteksi serangan lateral, yaitu ketika penyerang telah mengakses satu perangkat atau titik dalam jaringan dan mencoba bergerak lebih jauh ke dalam infrastruktur TI. XDR dapat melihat dan mengidentifikasi pergerakan ini antara berbagai titik dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Serangan Terkoordinasi: XDR juga dapat mendeteksi serangan yang melibatkan beberapa langkah atau lapisan, seperti serangan APT (Advanced Persistent Threats), yang mungkin dimulai di endpoint, bergerak ke server, dan akhirnya menyerang data di cloud.

4. Respon Terhadap Ancaman

Setelah ancaman terdeteksi, XDR merespons dengan tindakan otomatis atau manual untuk mengurangi atau menghentikan dampak serangan. Respon ini dapat berupa:

Respon Otomatis: XDR dapat merespons ancaman secara otomatis berdasarkan aturan yang sudah ditentukan. Misalnya, jika XDR mendeteksi malware pada endpoint, sistem dapat otomatis mengisolasi perangkat yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Pemberitahuan dan Eskalasi: Jika XDR mendeteksi ancaman yang lebih kompleks atau berbahaya, sistem akan mengirimkan pemberitahuan kepada tim keamanan dengan detail lengkap tentang ancaman yang terdeteksi dan langkah-langkah yang perlu diambil. Pemberitahuan ini bisa meliputi ID ancaman, perangkat yang terlibat, dan indikasi perilaku yang mencurigakan.

Penghentian Proses dan Pemblokiran Akses: XDR bisa menghentikan proses yang mencurigakan di endpoint atau memblokir komunikasi yang mencurigakan di jaringan, untuk menghentikan serangan sebelum mencapai tujuan mereka.

Isolasi Endpoint: Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, XDR dapat mengisolasi perangkat yang terinfeksi dari jaringan, atau menonaktifkan akses ke aplikasi atau data tertentu.

Kontrol Lanjutan: Jika serangan berlanjut atau sangat canggih, XDR dapat mengarahkan tim keamanan untuk melakukan tindakan lebih lanjut, termasuk analisis lebih mendalam dan perbaikan sistem.

5. Pemulihan dan Analisis Forensik

Setelah ancaman ditanggulangi, XDR akan mendukung proses pemulihan dan analisis forensik untuk memahami apa yang terjadi, bagaimana serangan terjadi, dan apa yang perlu dilakukan untuk mencegah serangan serupa di masa depan.

Pemulihan Sistem: Tim keamanan dapat memulihkan sistem dan data yang terpengaruh, seperti memulihkan file yang terinfeksi atau memperbaiki celah yang digunakan penyerang untuk mengakses jaringan.

Analisis Forensik: XDR memberikan alat dan laporan untuk menganalisis serangan secara mendalam. Ini termasuk melihat pola serangan, perangkat yang terlibat, dan jalur yang digunakan oleh penyerang, untuk mencegah insiden di masa depan.

Pembelajaran dari Insiden: XDR memungkinkan organisasi untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meningkatkan kebijakan keamanan mereka berdasarkan pembelajaran dari insiden yang terjadi. Ini termasuk pembaruan pada aturan deteksi, penguatan kontrol akses, dan peningkatan kesadaran keamanan.

Kesimpulan

XDR (Extended Detection and Response) menggabungkan berbagai lapisan keamanan untuk memberikan visibilitas yang lebih besar, mendeteksi ancaman secara lebih canggih, dan merespons lebih cepat terhadap insiden. Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber (endpoint, jaringan, aplikasi, server, dan cloud), XDR memberikan gambaran yang lebih menyeluruh mengenai ancaman yang terjadi di seluruh infrastruktur TI.

Melalui korelasi data, deteksi berbasis perilaku, dan respon otomatis, XDR dapat mengidentifikasi dan mengatasi ancaman secara lebih efisien, memberikan respons yang lebih cepat dan mengurangi potensi kerusakan akibat serangan.

Investasi pada SentinelOne adalah langkah strategis untuk meningkatkan perlindungan jaringan dan menjaga kelangsungan bisnis Anda. Ingin bahas detail penggunaan SentinelOne diperusahaan atau organisasi anda dengan Leyun Asia sebagai Partner Resmi Sentinelone Indonesia ? Hubungi kami di form dibawah ini ya.

Konsultasikan Kebutuhan Anda !

Cloudflare form – ID

Tinggalkan kontak Anda, kami akan segera menghubungi Anda

Pengalaman Luar Biasa menanti Anda!

Tertarik dengan layanan kami? Silahkan kontak kami! Tim kami akan segera menghubungi anda dan menyediakan solusi yang optimal untuk setiap kebutuhan anda

Kontak kami
×