Brute Force: Metode Serangan Siber yang Mengandalkan Kekerasan Pemecahan Kode 

Brute force adalah salah satu teknik serangan siber yang paling sederhana namun cukup efektif jika tidak ada langkah keamanan yang kuat. Serangan ini melibatkan upaya terus-menerus untuk menebak atau memecahkan kata sandi, kunci enkripsi, atau kredensial lainnya dengan mencoba semua kemungkinan kombinasi hingga yang benar ditemukan.

Meskipun terlihat kuno, brute force masih menjadi salah satu metode paling populer yang digunakan oleh para penyerang. 

Apa Itu Serangan Brute Force? 

Brute Force 01

Serangan brute force adalah jenis serangan di mana peretas mencoba untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem atau akun dengan menebak kredensial (seperti kata sandi atau kunci enkripsi) melalui berbagai kombinasi. Proses ini melibatkan upaya mencoba semua kemungkinan hingga ditemukan kombinasi yang benar. 

Secara prinsip, brute force serupa dengan seseorang yang mencoba membuka gembok kombinasi dengan mencoba setiap nomor satu per satu hingga berhasil. Ini adalah pendekatan yang murni berdasarkan kekuatan (brute) dan ketekunan, tanpa memerlukan analisis atau strategi cerdas. 

Cara Kerja Serangan Brute Force 

Pada dasarnya, serangan brute force dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan perangkat lunak otomatis. Berikut adalah cara kerjanya: 

1. Menentukan Target   

Pertama-tama, penyerang harus memiliki target. Target ini bisa berupa akun email, akun media sosial, server website, atau sistem yang mengandalkan kata sandi atau kunci enkripsi. Penyerang dapat menggunakan data yang dicuri sebelumnya, atau langsung menyerang halaman login suatu sistem. 

2. Mencoba Kombinasi Kata Sandi   

Dalam serangan brute force, penyerang mulai dengan mencoba kombinasi kata sandi umum atau yang diduga terkait dengan korban, misalnya berdasarkan nama, tanggal lahir, atau informasi lain yang mudah ditemukan. Namun, dalam brute force murni, penyerang akan mencoba setiap kombinasi huruf, angka, dan simbol yang memungkinkan sampai menemukan kata sandi yang benar. 

3. Perangkat Lunak Otomatis   

Biasanya, penyerang menggunakan perangkat lunak brute force otomatis, yang dapat mencoba ribuan bahkan jutaan kombinasi dalam waktu singkat. Software ini sering kali menggunakan dictionary attack, yaitu mencoba kata sandi yang umum atau dari kamus kata-kata yang sering digunakan. Selain itu, penyerang bisa menggunakan rainbow tables untuk mempercepat proses pencarian dengan memanfaatkan tabel hash yang telah dibuat sebelumnya. 

4. Keberhasilan atau Kegagalan   

Jika penyerang berhasil menemukan kombinasi yang benar, mereka akan mendapatkan akses ke sistem atau akun tersebut. Namun, jika sistem memiliki langkah-langkah keamanan yang baik, seperti pembatasan jumlah percobaan login atau autentikasi dua faktor (2FA), serangan brute force akan lebih sulit atau bahkan mustahil untuk berhasil. 

Jenis-Jenis Serangan Brute Force 

Brute Force 02

Ada beberapa variasi dari serangan brute force yang perlu dipahami: 

1. Simple Brute Force Attack   

Serangan ini melibatkan percobaan terhadap semua kemungkinan kombinasi karakter secara manual atau otomatis hingga kata sandi yang benar ditemukan. Ini adalah bentuk brute force yang paling sederhana, namun bisa sangat lambat jika kata sandinya panjang atau rumit. 

2. Dictionary Attack   

Dalam dictionary attack, penyerang menggunakan daftar kata sandi yang umum digunakan atau kata-kata yang mungkin relevan dengan korban, seperti nama, tanggal lahir, atau kata populer lainnya. Serangan ini lebih cepat dari brute force murni karena hanya mencoba kata-kata dari daftar (kamus) tertentu. 

3. Hybrid Brute Force Attack   

Serangan ini menggabungkan pendekatan dictionary attack dengan brute force murni. Penyerang akan mencoba kata-kata dari kamus terlebih dahulu, kemudian menggabungkannya dengan angka atau simbol tambahan. Misalnya, setelah mencoba “password”, penyerang bisa mencoba “password123” atau “Password!”. 

4. Credential Stuffing   

Pada metode ini, penyerang menggunakan kredensial yang dicuri dari pelanggaran data sebelumnya dan mencoba menggunakannya di situs lain. Karena banyak orang menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun, serangan ini bisa sangat efektif tanpa harus mencoba setiap kombinasi secara manual. 

5. Reverse Brute Force Attack   

Serangan ini dilakukan dengan cara kebalikan dari brute force biasa. Penyerang akan mencoba satu kata sandi yang sering digunakan pada banyak akun. Misalnya, mereka akan mencoba kata sandi “123456” atau “password” di berbagai akun hingga menemukan satu akun yang menggunakannya. 

Dampak Serangan Brute Force 

Serangan brute force, jika berhasil, dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi korban, baik individu maupun organisasi. Beberapa dampak utamanya adalah: 

1. Akses Tidak Sah ke Akun Pribadi   

Penyerang bisa mendapatkan akses ke akun email, media sosial, atau layanan keuangan. Dari sini, mereka dapat mencuri informasi pribadi, melakukan penipuan, atau bahkan merusak reputasi korban. 

2. Pelanggaran Data   

Dalam kasus serangan pada organisasi, penyerang dapat mencuri data sensitif pelanggan, seperti nomor kartu kredit, informasi kesehatan, atau data perusahaan rahasia, yang kemudian dapat dijual atau digunakan untuk pemerasan. 

3. Kerugian Finansial   

Jika penyerang mendapatkan akses ke akun keuangan atau sistem pembayaran, mereka dapat mencuri dana atau menguras rekening korban. 

4. Penurunan Reputasi   

Bagi organisasi, serangan brute force yang berhasil dapat merusak reputasi perusahaan, menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan dan menurunkan nilai saham. 

Baca juga : Apa itu phising, Jenis dan cara mencegahnya ?

Langkah-Langkah untuk Mencegah Serangan Brute Force 

Anti Ddos Artikel

Serangan brute force bisa sangat sulit dihadapi jika kata sandi atau sistem keamanan lemah. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko terkena serangan ini: 

1. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat   

Gunakan kata sandi yang panjang, kompleks, dan sulit ditebak. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk membuat kata sandi lebih sulit dipecahkan. Hindari menggunakan kata sandi yang umum atau informasi pribadi seperti tanggal lahir. 

2. Autentikasi Dua Faktor (2FA)   

Autentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan verifikasi identitas melalui perangkat kedua, seperti kode yang dikirimkan ke ponsel. Ini menjadikan brute force jauh lebih sulit karena penyerang harus memiliki akses ke perangkat fisik pengguna. 

3. Pembatasan Percobaan Login   

Batasi jumlah percobaan login yang diperbolehkan dalam waktu tertentu. Misalnya, jika pengguna gagal masuk setelah lima kali percobaan, blokir akun untuk sementara waktu. Hal ini membuat serangan brute force menjadi jauh lebih lambat dan kurang efektif. 

4. Menggunakan CAPTCHA   

CAPTCHA membantu memverifikasi bahwa seseorang yang mencoba login adalah manusia, bukan perangkat lunak otomatis. Ini dapat mencegah perangkat lunak brute force otomatis dari mencoba kombinasi secara terus-menerus. 

5. Mengaktifkan Pemantauan Akun   

Pantau aktivitas login yang mencurigakan, seperti percobaan login yang gagal berturut-turut, dan beri notifikasi kepada pengguna atau administrator jika ada aktivitas yang tidak biasa. 

6. Penggunaan Hashing dan Salting pada Kata Sandi   

Ketika kata sandi disimpan dalam database, pastikan mereka telah dienkripsi dengan baik. Menggunakan hashing dan salting (penambahan data acak pada kata sandi sebelum hashing) membantu melindungi kata sandi meskipun data diakses oleh penyerang. 

7. Berkerjasama dan Bermitra dengan Perusahaan Cyber Security 

Leyun Cloud Asia perusahaan yang expert dalam bidang cyber security dan cloud services, dapat memberikan solusi yang tepat untuk mengantisipasi dan bahkan membuat infrastruktur digital anda yang lebih aman dari serangan siber.  

Kesimpulan 

Brute force adalah salah satu teknik serangan siber yang paling sederhana, namun dapat sangat efektif jika langkah-langkah keamanan tidak diterapkan dengan baik. Dengan memanfaatkan perangkat lunak otomatis, penyerang dapat mencoba jutaan kombinasi kata sandi dalam waktu singkat. Untuk melindungi diri dari serangan brute force, sangat penting untuk menggunakan kata sandi yang kuat, menerapkan autentikasi dua faktor, dan menggunakan teknologi perlindungan seperti CAPTCHA dan pembatasan login.  

Jika langkah-langkah tersebut anda dapat hubungi kami untuk dapatkan proteksi keamanan yang menyeluruh untuk keamanan Perusahaan anda untuk mengurangi risiko terkena serangan brute force dan menjaga keamanan data serta akun pengguna. 

Konsultasikan Kebutuhan Anda !

Cloudflare form – ID

Tinggalkan kontak Anda, kami akan segera menghubungi Anda

Pengalaman Luar Biasa menanti Anda!

Tertarik dengan layanan kami? Silahkan kontak kami! Tim kami akan segera menghubungi anda dan menyediakan solusi yang optimal untuk setiap kebutuhan anda

Kontak kami
×